Saat ini detoksifikasi sangat banyak diperbincangkan masyarakat terutama mereka yang tinggal diperkotaan. Apalagi aktivitas yang dapat membuat kita sering abai dengan kesehatan. Termasuk juga pola makan dan kebiasaan yang tanpa kita sadari mendatang racun untuk tubuh. Salah satu cara untuk detoksifikasi adalah dengan puasa.
Sebenarnya tubuh sudah memiliki cara tersendiri untuk mendetok racun secara alami seperti berkeringat dan kencing. Namun, untuk mempercepatnya dapat melakukan berbagai metode dan memperbaiki kebiasaan yang tidak sehat. Beberapa ahli menyatakan bahwa puasa dapat membantu tubuh untuk detoksifikasi dalam tubuh. Ini bukan berarti puasa yang tidak boleh makan ataupun minum, namun tidak mengonsumsi jenis makanan tertentu dengan rentan waktu yang sudah disepakati.
Daftar Puasa Makanan Untuk Detoksifikasi
- Makanan Manis
Mengurangi gula adalah cara mudah untuk mengurangi kalori yang tidak diinginkan oleh tubuh. Makanan yang tinggi gula akan mudah diserap tubuh untuk dijadikan energi. Namun, hal ini juga akan membuatmu merasa lelah lebih cepat. Maka dari itu, puasa dapat dilakukan untuk detoksifikasi makanan manis sehingga membuatmu tidak mudah merasa lelah. - Telur dan Daging
Meskipun telur memiliki kandungan protein yang tinggi dan baik untuk tubuh. Namun, disisi lain telur termasuk makanan yang sulit dicerna. Daging dan produk daging, terutama saat diproses, mengandung lemak jenuh yang tinggi dan mungkin mengandung campuran aditif di dalamnya. Bahkan daging organik membuat sistem pencernaan bekerja lebih keras. - Garam
Konsumsi garam yang berlebih dapat menyebabkan penyakit hipertensi. Saat berpuasa otomatis asupan makanan kita berkurang termasuk juga konsumsi garam harian. Padahal kadar konsumsi garam harian seseorang kurang lebih 2 sendok teh dalam sehari. Namun, jika kita hitung apakah lebih kurang atau justru melebihanya? - Terigu
Bagi penderita celiac, puasa terigu menjadi kewajiban. Ini karena orang tersebut memiliki gangguan pencernaan yang mana lambung akan kesulitan mencerna makanan yang mengandung protein. Apalagi jika konsumsi terigu digabungkan dengan olahan makanan yang tidak sehat, ini tentunya harus dihindari lebih awal.