Panduan Mengqada Puasa Ramadhan Bagi Wanita

Panduan Mengqada Puasa Ramadhan Bagi Wanita

Bagi seorang wanita yang berhalangan saat ramadhan (mentruasi) maka diberikan keringan untuk tidak berpuasa dan menggantinya di bulan lain. Untuk itu sebagai seorang wanita harus ingat betul berapa hari ia meninggalkan puas. Agar ketika mengqada puasa tidak kurang dan ragu-ragu.

Bagaimana Niat Mengqada Puasa Bagi wanita?

Menurut imam syafii, niat mengqada puasa hukumnya wajib seperti niat puasa ramadhan. Berikut ini adalah lafal niat qadha puasa Ramadhan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”

Bagaimana Jika Puasa Tidak diganti sampai Ramadhan Berikut?

Jika puasa ramadhan tidak kunjung diselesaikan hingga menemui ramadhan berikutnya. Dilansir dari NU Online, penangguhan atau penundaan pelaksanaan qadha’ puasa Ra­madhan sampai tiba Ramadhan berikutnya –tanpa halangan yang sah–, maka hukumnya haram dan berdosa. Sedangkan jika penangguhan tersebut diakibatkan lantaran udzur yang selalu menghalanginya, maka tidaklah berdosa.

Baca : Anjuran Makan Kurma Saat Puasa

 

 

Siapa yang Wajib Qadha & Bayar Fidyah?

Mengutip laman NU Online, terdapat beberapa ketentuan khusus mengenai qada dan pembayaran fidyah sebagai ganti puasa Ramadhan, dalam fiqih. Ketentuan tersebut mengatur mengenai: 

  • Orang-orang yang wajib qadha saja 

Orang-orang yang hanya wajib melakukan qada puasa Ramadhan adalah orang yang meninggalkan puasa karena halangan sementara. Seperti musafir, menstruasi, sakit yang tidak parah, dll.

  • Orang-orang yang wajib membayar fidyah saja 

Orang yang wajib membayar fidyah tanpa keharusan mengqada puasanya adalah orang yang tidak mampu menjalankan ibadah ini secara permanen. Seperti orang sakit yang tidak memungkinkan untuk sembuh.

  • Orang-orang yang wajib qada dan fidyah 

Berdasarkan pendapat para ulama mazhab Syafi’i, ada golongan tertentu yang jika meninggalkan puasa, harus menggantinya dengan qada puasa dan membayar fidyah sekaligus. Ada dua kategori dalam golongan ini.

    • orang yang membatalkan puasa karena keselamatan orang lain. Misalnya, ibu hamil atau menyusui yang khawatir pada keselamatan janin atau bayinya.
    • orang yang lalai mengqada puasa Ramadhan tahun sebelumnya. Utang puasanya tidak ia bayarkan sampai datang Ramadhan tahun berikutnya.
  • Orang-orang yang tidak wajib qada dan fidyah sekaligus. 

Golongan terakhir adalah anak kecil yang belum baligh, orang gila, dan non-muslim.

 

Copyright © 2024 Sendokibu | Created by Zanash ID
Assalaamualaikum 😊
Receive the latest articles

Subscribe To Our Daily Article

Get notified about new articles