Isra adalah peristiwa dimana Allah memperjalankan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, Palestina. Sementara Mi’raj adalah dinaikkannya Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha, yaitu sebuah tempat yang tidak bisa dijangkau oleh nalar dan pengetahuan manusia, jin, dan bahkan malaikat sekali pun. Isra Mi’raj merupakan salah satu peristiwa yang agung dalam sejarah Islam. Karena dalam peristiwa itu, Nabi Muhammad SAW mendapat wahyu tentang perintah shalat lima waktu, diberi keistimewaan Allah untuk melakukan perjalanan yang indah bersama Malaikat Jibril, bertemu dengan para nabi terdahulu, melihat langit dan negeri, bahkan “bertemu” dengan Allah. Untuk lebih detailnya, berikut hal-hal menarik di balik Isra Mi’raj Rosulullah SAW:
Hal Menarik yang Terjadi Saat Isra Mi’raj Rosulullah SAW
1. Pembedahan dada Nabi Muhammad SAW
Menurut buku Mukjizat Air Zamzam yang Masih Hidup karya Said Bakdasy (2015), Malaikat Jibril membelah dada Nabi Muhammad dan ‘membersihkan’ hatinya sebanyak empat kali dengan air zamzam. Pertama, ketika Nabi Muhammad berumur empat tahun dan masih bertempat tinggal di dusun Bani Sa’d dengan pengasuhnya, Sayyidah Halimah as-Sa’diyah. Kedua, ketika Muhammad berumur sepuluh tahun. Mendekati usia taklif, dada Nabi Muhammad kembali dibelah (mukallaf). Jibril mensucikan hatinya dengan air Zamzam agar tidak tercampur dengan hal-hal yang bisa membuat seorang pemuda cacat. Ketiga, ketika Jibril membawa wahyu pengangkatan nabi, ketika Muhammad berusia 40 tahun. Alasan pembelahan yang ketiga ini adalah bahwa agar Nabi Muhammad SAW mampu menerima wahyu dengan hati yang murni, kuat, dan di ridhai. Keempat, saat Isra Mi’raj terjadi. Sesuai dengan salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Jibril membelah dada Nabi Muhammad dan membersihkan hatinya sebelum Isra’ Mi’raj agar dipenuhi iman.
2. Buraq
Dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan dari Masjidil Aqsa ke Sidrah al-Muntaka, Nabi Muhammad mengendarai buraq. Istilah buraq identik dengan kata barq yang berhubungan dengan kilat. Mungkin ini menjadi isyarat bahwa kecepatan buraq sebanding dengan kilat atau cahaya. Diriwayatkan bahwa buraq memiliki perawakan yang lebih kecil dari kuda tetapi berbadan lebih besar dari bagal. Buraq melangkah sejauh matanya memandang.
3. Jasad atau Roh saat Isra Mi’raj Rosulullah SAW
Ada 3 pendapat mengenai bagaimana nabi Muhammad isra mi’raj.
a. Hanya ruh Nabi Muhammad saja yang mengalami Isra Mi’raj. Menurut sebuah hadis, saat Isra Mi’raj terjadi, Nabi Muhammad sedang berada di rumah Ummu Hani. Nabi tertidur setelah sholat malam. Sebelum subuh, beliau membangunkan Ummu Hani’. Sesaat setelah shalat malam, Nabi Muhammad pergi ke Masjidil Aqsa untuk beribadah. Kemudian setelah melaksanakan sholat, Nabi Muhammad menceritakan bahwa dirinya ke Masjidil Aqsa dan shalat di sana, sesaat setelah shalat akhir malam. Mereka juga mendasarkan pada perkataan Sayyidah Aisyah dan Mu’awiyah bin Abu Sufyan terkait dengan Isra Mi’raj Nabi hanya dengan rohnya saja.
b. Isra Nabi dengan jasad dan roh, sementara Mi’raj dengan roh saja. Landasan mereka berpendapat bahwa Nabi ber-Isra dengan jasad adalah cerita Suraqah dan sebuah kafilah lain. Jadi, pada saat Isra, Nabi melalui kafilah Suraqah yang untanya tersesat. Lalu Nabi menunjukkannya. Nabi juga meminum dari sebuah bejana milik kafilah lain, dan kemudian menutupnya kembali. Kedua kafilah itu membenarkan cerita tersebut ketika orang-orang menanyainya.
c. Nabi Isra Mi’raj dengan jasad dan ruh. Mayoritas ulama, baik salaf maupun khalaf, meyakini bahwa Nabi menjalani Isra Mi’raj dalam keadaan terjaga, dengan dengan jasmani dan ruhaninya sekaligus. Seperti yang diceritakan Said Ramadhan al-Buthy dalam The Great Episodes of Muhammad SAW (2017), kaum Quraisy dan masyarakat Mekkah tidak akan menunjukkan kekaguman dan kekafiran jika hanya menyangkut sisi spiritual (mimpi). Karena mimpi tidak terbatas dan setiap orang mungkin mengaku memiliki keinginan seperti itu. Selain itu, mereka tidak mempersoalkan Nabi Muhammad tentang ciri-ciri, gerbang, dan tiang Masjidil Aqsha. Sehari setelah pertemuan Isra Mi’raj, Nabi Muhammad berbagi ‘pengalamannya’ dengan seluruh khalayak umum. Mereka tidak percaya dan menuntut agar Nabi menggambarkan Masjidil Aqsha. Diriwayatkan Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad bisa menceritakan Masjdil Aqsa dengan gambaran yang jelas karena Allah memperlihatkannya ketika beliau berdiri di Hijr Ismail.
4. Antara Khamr, Susu, dan Madu
Nabi Muhammad diberi tiga gelas berisi khamr (minuman keras), susu, dan madu setelah menyelesaikan dua putaran shalat di Masjidil Aqsa. Jibril meminta agar dia memiliki salah satunya. Lalu, Nabi Muhammad SAW memilih segelas susu. “Engkau memilih fitrah,” jawab Jibril. Menurut Al-Buthy, ini menjadi bukti bahwa Islam adalah agama fitrah. Dengan kata lain, akidah dan semua hukum Islam sesuai dengan fitrah manusia. Tidak ada dalam Islam yang bertentangan dengan fitrah manusia.
Tahun ini Isra mi’raj diperingati pada 18 Februari 2023. Biasanya saat peringatan Isra Mi’raj umat muslim akan merayakannya dengan berbagai acara, salah satunya adalah pengajian dengan mendatangkan kyai atau da’i. Buat yang bingung ingin menyajikan hidangan apa untuk kyai dan tamu undangan, kamu bisa pilih kurma isi Qursyiban. Selain simple dan praktis, kurma juga mempunyai banyak manfaat yang sangat baik untuk kesehatan tubuh. Kamu bisa dapatkan produknya di marketplace atau website sendokibu.com